Art of Listening, Kebutuhan di Tengah Gempuran Art of Speaking
Coba deh Presiden mana yang ngga belajar tentang Public Speaking? Karena modal “berbicara” dengan meyakinkan adalah mutlak dimiliki, apalagi untuk seorang Pemimpin. Benar ngga sih? Pemimpin mana yang tidak punya kemampuan berbicara di depan publik dengan sangat baik? Justru saat ini kita kekurangan sosok pemimpin yang punya “kemampuan mendengar dengan baik”. The Art Of Listening Ala Meaningful Ada banyak kursus public speaking, tapi Minful belum pernah tahu nih kursus untuk “mendengarkan” hehe.. kira-kira begini deh The Art of Listening ala Meaningful : 1. Mulai dari Mendengarkan Diri Sendiri Ada banyak kasus suicide, meningkatnya orang dengan depresi, ibu-ibu dengan baby blues, dan masih banyak lagi karena seseorang kurang “memperhatikan dirinya sendiri”. Kurang mengapresiasi diri sendiri, dan yang paling penting kurang mendengarkan diri sendiri. Mendengarkan…
Cara Membuat Batasan dengan Orang Lain, Step by Step by Terri Cole
Seperti yang ada di artikel sebelumnya, penting bagi kita sebagai makhluk sosial untuk menetapkan garis batas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Orang yang punya batasan, biasanya tahu apa yang ia lakukan untuk membahagiakan diri sendiri sebelum tanpa pikir panjang membahagiakan orang lain. Lalu bagaimana cara membuat batasan dengan orang lain yang tidak bisa dilakukan oleh sebagian orang? Yuk simak bagaimana mengidentifikasi garis dasar batasan kita terlebih dahulu. Memperjelas Garis Dasar Batasan Diri Sendiri Sebenarnya komunikasi yang tidak efektif adalah pangkal dari permasalahan yang menyebabkan kita lemah dalam memnbuat batasan. Kita harus mempertegas batasan untuk diri sendiri terlebih dahulu, yakni disebut batasan internal. Batasan internal itu sendiri mengacu pada…
Mengatasi Prokastinasi, Jadikan Diri Lebih Produktif dan Berarti
“Lho katanya mau ngerjain tulisan?” Suami saya mengingatkan ketika jam sudah menunjukkan pukul 20.00 “Iya bentar setengah jam lagi deh, masih ngga mood.” Sering sekali saya sebagai seorang content writer menunda-nunda menulis dengan berbagai alasan. Tempatnya ngga nyaman lah, ngga ada kopi lah, ngga mood lah. Akhirnya tulisan selalu mepet deadline. Padahal hal seperti ini tidak bagus dilakukan. Kira-kira kenapa ya? Yuk kita bahas soal prokastinasi dan bagaimana cara mengatasinya. Apa Itu Prokastinasi? Kenapa Prokastinasi Bisa Terjadi? Prokastinasi adalah tindakan menunda-nunda sesuatu yang harus dilakukan. Seringkali karena sesuatu ini menimbulkan perasaan negatif atau tidak menyenangkan. (Cambridge Dictionary) Nah, kalau sudah tahu artinya, lalu kenapa ya prokastinasi bisa terjadi? Prokastinasi bisa terjadi karena : Kita merasa punya waktu yang…
Stereotip Generasi Z Yang Perlu Orangtua Ketahui
Dengan informasi tanpa batas di ujung jari, Generasi Z memiliki banyak pengetahuan dan paparan terhadap beragam topik. Mereka memiliki pengetahuan yang luas, terus mencari ide dan pengalaman baru. Generasi Z juga akan mengubah arah tanpa berpikir dua kali, membuat generasi pendahulunya menggeleng-gelengkan kepala ketika mencoba untuk mengikuti. Stereotip Generasi Z Stereotip adalah karakterisik yang dilekatkan pada suatu kelompok karena perilaku, ras, kebangsaan, orientasi seksual dan sebagainya (dalam Parenting 4.0). Karakteristik yang dilekatkan tersebut cenderung menyederhanakan fakta sehingga stereotip tidak selalu akurat. Walaupun ada orang-orang yang benar-benar melakukan apa yang dianggap sebagai stereotip, mereka tidak selalu mewakili semua orang dalam kelompok tersebut. Berikut adalah beberapa stereotip generasi Z yang melekat pada…
Mengenali Karakteristik Generasi Z dan Parenting Digital
Kalau dipikir-pikir, sudah sejauh apa sih kita mengenal generasi Z? Apakah kita benar-benar sudah mengetahui karakteristik generasi Z? Atau jangan-jangan kita hanya tahu permukaannya saja? Nah, kalau kita lihat nih, karakteristik Generasi Z jelas berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Namun, apakah kita pernah mempertimbangkan bagaimana dunia tempat mereka tumbuh dan teknologi yang mengelilinginya dapat membentuk cara mereka belajar? Sebagai generasi yang lahir antara tahun 1995-2010, Gen Z tertua sudah berusia 24-25 tahun saat ini dan yang termuda berusia 9-10 tahun. Orang-orang yang berada dalam rentang kelompok demografi ini memiliki karakteristik-karakteristik kunci yang mendefinisikan seperti apa generasi Z itu. Karakteristik Generasi Z Berikut beberapa karakteristik yang menonjol : 1. Penduduk Digital atau Digital Native Generasi Z ini adalah…
Generasi Z dan Tanggung Jawab Besar yang Mereka Emban
Kalau ada yang mengatakan bahwa generasi Z ini adalah generasi yang dibesarkan dengan kenyamanan dan kemakmuran, tidak juga. Tentu tidak semua begitu. Justru di zaman yang serba mudah ini tanggung jawab yang diemban oleh generasi Z lebih berat dan besar. Generasi Z dan Tanggung Jawabnya Meskipun banyak juga yang mengatakan generasi Z adalah generasi yang lembek, namun harus kita akui bahwa generasi Z adalah generasi yang lebih cakap dan lebih mandiri. Kita pun patut bersyukur karena beruntung sekali bahwa tampaknya planet kita berada di tangan generasi yang cakap dan mandiri. Kenapa? Karena pengetahuan teknologi generasi Z membuat semua informasi ada di ujung jari mereka. Anak-anak generasi Z tidak perlu menunggu arahan, sebab…
Memahami Generasi Z di Sekolah dan di Rumah
Seperti yang sudah kita bahas dalam artikel sebelumnya tentang memahami generasi Z, kita tahu bahwa mereka adalah generasi yang lahir di era digital, di mana internet telah berkembang, teknologi juga maju dengan pesat. Menurut R.D. Asti, penulis buku parenting 4.0 : Mereka, generasi Z ini lebih menyukai umpan balik konstan dan langsung. Mereka juga terbiasa mewujudkan keinginan dan kebutuhan hanya dengan menekan tombol. Ingin tahu judul single terbaru girlband Black Pink? Google saja! Lupa bab mana yang harus dibaca untuk ujian besok? Whatsapp teman sekelas. Masa-masa meninggalkan voicemail atau mengisim SMS lalu menunggu balasan sudah lama berlalu. Generasi Z di Sekolah dan di Rumah Kamu tuh sekolah udah enak, zamannya…
Menjadi Orangtua yang Bersahabat dengan Memahami Generasi Z
Banyak sekali pertanyaan yang masuk ke MinFul nih tentang bagaimana ya menjadi orangtua yang baik dan bersahabat untuk anak-anak generasi Z sekarang? Karena pengaruh teknologi mau tidak mau menjadi tantangan yang sungguh berat bagi orangtua muda maupun yang “agak” muda. So, dalam artikel ini, MinFul mencoba untuk membagikan bacaan untuk orangtua baru maupun yang sudah lama untuk sedikit memahami generasi Z ini, agar sebagai orangtua kita juga bisa tahu cara mengatasinya. Memahami Generasi Z Kalau pembaca adalah generasi boomers atau generasi milenial yang lahir sebelum tahun 2000, tentu tahu ya bagaimana perubahan teknologi begitu pesat di dunia yang sedang kita tinggali ini? Generasi Z disebut-sebut sebagai generasi baru yang dinamis dan juga idealis. Generasi Z juga disebut sebagai digital native yang…
Langkah Akhir Untuk Meningkatkan Batasan yang Sehat ke Level Berikutnya
Setelah memiliki batasan yang sehat, tentu kita tidak ingin kembali ke “kondisi reset” alias kondisi awal ketika ada pemicu yang membuat kita “berubah”. Namun bagaimana caranya mempertahankan batasan yang sehat tersebut? Dalam artikel ini saya ingin lebih menekankan pada kepedulianmu terhadap diri sendiri. Cara mempertahankan batasan yang sehat tidak lain adalah dengan kembali pada dirimu sendiri. Kembali ke Diri Sendiri Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan batasan yang sehat yakni dengan banyak latihan bersyukur. Kok bisa? Yes, dari banyak latihan yang sudah teman-teman lakukan sebagaimana yang ada dalam artikel-artikel sebelumnya tentang batasan yang sehat, kita perlu tahu bahwa selama ini kita telah menggali dan mengintegrasikan pengalaman masa lalu yang menyakitkan dalam sebuah…
Yuk Hidup Bahagia Bersama Batasan Yang Sehat
Selamat! Kamu telah berhasil menentukan batasan yang sehat untuk dirimu sendiri dan juga untuk orang lain. Kamu telah bekerja keras selama ini untuk membuat batasan yang sehat tersebut terbentuk, berhasil, secara bertahan di tengah dahsyatnya gempuran yang mungkin membuatmu sedikit sedih atau terluka. Semakin sering kamu melakukannya, menilai dengan hati-hati apa kira-kira yang membuatnya tidak berhasil dan dengan cepat kembali lagi pada batasan yang sehat setelah beberapa saat berpaling karena hatimu yang lembut, tidak apa-apa. Segalanya akan menjadi lebih mudah dan alami nantinya. Hai Kamu, Ingatlah Hal Ini Setelah Kerja Kerasmu Berbahagia Bersama Batasan yang Sehat 1. Ingatlah selalu Sadarilah bahwa kamu masih berada dalam masa transisi meskipun sudah cukup…