menetapkan batasan yang sehat
Keluarga

Generasi Z dan Tanggung Jawab Besar yang Mereka Emban

Kalau ada yang mengatakan bahwa generasi Z ini adalah generasi yang dibesarkan dengan kenyamanan dan kemakmuran, tidak juga. Tentu tidak semua begitu. Justru di zaman yang serba mudah ini tanggung jawab yang diemban oleh generasi Z lebih berat dan besar.

Generasi Z dan Tanggung Jawabnya

memahami generasi Z

Meskipun banyak juga yang mengatakan generasi Z adalah generasi yang lembek, namun harus kita akui bahwa generasi Z adalah generasi yang lebih cakap dan lebih mandiri.

Kita pun patut bersyukur karena beruntung sekali bahwa tampaknya planet kita berada di tangan generasi yang cakap dan mandiri. Kenapa?

Karena pengetahuan teknologi generasi Z membuat semua informasi ada di ujung jari mereka. Anak-anak generasi Z tidak perlu menunggu arahan, sebab mereka dapat mengakses informasi apapun yang dibutuhkan secara relatif bebas.

Informasi-informasi itu biasanya cukup untuk mereka jadikan dasar pengambilan keputusan. Kalau generasi-generasi sebelumnya dulu harus bergantung pada orangtua, guru atau pendidik lain untuk menjelaskan sesuatu, gen Z tidak memiliki kendala-kendala tersebut dan dapat mengakses informasi yang mereka perlukan saat mereka membutuhkan.

Yes, kemudahan hanya di jari-jari mereka.

Cara Pandang Generasi Z

Dalam dunia kerja nantinya, anak-anak generasi Z cenderung akan mengharapkan fleksibilitas. Sudah benar terlihat bukan? Kerja remote sudah menjadi tren kita sejak pandemi lalu.

Ketika dulu generasi Baby Boomer memasuki dunia kerja, barometer kesuksesan adalah bisa bekerja di perusahaan yang sama seperti karirnya. Sebaliknya, gen Z tidak terlalu berminat menjadi karyawan yang harus terpaku di meja kerja selama 40 jam seminggu.

Sebagai gantinya, mereka akan melihat diri mereka sebagai freelancer profesional permanen. Mereka akan mempertajam keahlian khususnya (mereka semua akan menjadi ahli dalam sesuatu), mengumpulkan jerih payah dan pindak ke proyek-proyek berikutnya.

Setidaknya, begitulah cara mereka memandang diri mereka sendiri.

Pada akhirnya, generasi Z akan lebih pintar, bahkan lebih pintar daripada generasi-generasi sebelumnya. Kemampuan mereka untuk memproses sejumlah besar informasi dengan cepat sebenarnya mempersiapkan mereka untuk melakukan pekerjaan yang lebih menuntut secara mental. Seluruh anggota generasi ini seolah sedang melatih diri untuk menangani tugas yang lebih rumit.

Salah seorang pakar parenting sekaligus penulis buku Parenting 4.0 mengatakan:

Oleh karena itu jangan terlau diambil hati. Saat ini generasi Z barangkali tampak seperti anak-anak egois yang memusatkan perhatian pada diri sendiri, akan tetapi ada alasan untuk meyakini bahwa mereka nantinya akan memiliki kecerdasan dan rasa tanggung jawab sosial untuk berkontribusi dalam cara-cara yang akan bertahan seumur hidup.

Kalau kita lihat saat ini, di media sosial menjadi tempat yang mudah dan cepat untuk dimasuki oleh berbagai generasi, khususnya generasi Z. Jadi ketika ada lingkaran pertemanan dari generasi Z ini memberi tahu adanya sebuah kebutuhan, generasi Z akan cepat menanggapi dan membantu.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya mereka bersedia dan mudah dimintai tolong oleh teman-teman melalui perangkat seluler yang menjadi tren menarik bagi gen Z.

Apa yang menjadi fenomena tersebut menunjukkan bahwa generasi Z ini mampu bertanggung jawab terhadap sesuatu, bahkan mereka menjadi bagian darinya. Penting untuk memahami generasi Z ini agar mereka tidak merasa diremehkan, dianggap berbeda dan tidak tahu diri, juga ungkapan-ungkapan seperti generasi Strawberry yang lembek dan hanya nampak ranum di luar.

Sesungguhnya strawberry pun memiliki value yang tinggi. Apalagi ketika disandingkan dengan cheese cake premium yang mahal dan lezat. Ini yang tidak boleh kita lupakan dan harus mencoba untuk memahami generasi Z.

Namun bukan berarti saya pun menggampangkan tanggung jawab dari generasi-generasi sebelumnya ya. Tentu semua memiliki tantangan, tanggung jawab dan juga dukungan (baik internal maupun eksternal) masing-masing.

Selanjutnya kita akan membahas bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak dengan benar hingga mau seperti apa gaya pengasuhan saya nanti? Akan jadi apa anak saya nanti ketika dunia sudah tidak baik-baik saja seperti saat ini?

Akankah dunia berubah menjadi lebih baik? Ataukah kami hanya mewariskan problematika yang tak berkesudahan karena tak bisa terselesaikan?

Anak-anak hidup di masa yang berbeda, tetapi imbalan berupa perasaan bahagia dan sukses di tempat kerja juga imbalan yang akan kita dapatkan sebagai orangtua. Ketika gen Z memasuki dunia kerja nantinya, kita dapat berbagi pengetahuan dengan mereka. Mengenali perbedaan generasi dan membantu mereka menetapkan tujuan hidup yang dapat dicapai dan dibanggakan oleh generasi Z 

Ada beberapa karakteristik penting yang ada dalam generasi Z dan kita bahas di artikel selanjutnya ya.

Jangan lupa pantengin terus laman themeaningfull.com untuk tahu kelanjutan artikel tentang parenting untuk generasi Z yang dekat sekali dengan kehidupan digital dan teknologi.

Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa memberikan pada teman-teman pandangan untuk menemani anak-anak dengan bahagia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *