mencintai diri sendiri
Self Development

Yuk Hidup Bahagia Bersama Batasan Yang Sehat

Selamat! Kamu telah berhasil menentukan batasan yang sehat untuk dirimu sendiri dan juga untuk orang lain. Kamu telah bekerja keras selama ini untuk membuat batasan yang sehat tersebut terbentuk, berhasil, secara bertahan di tengah dahsyatnya gempuran yang mungkin membuatmu sedikit sedih atau terluka.

Semakin sering kamu melakukannya, menilai dengan hati-hati apa kira-kira yang membuatnya tidak berhasil dan dengan cepat kembali lagi pada batasan yang sehat setelah beberapa saat berpaling karena hatimu yang lembut, tidak apa-apa. Segalanya akan menjadi lebih mudah dan alami nantinya.

Hai Kamu, Ingatlah Hal Ini Setelah Kerja Kerasmu Berbahagia Bersama Batasan yang Sehat

1. Ingatlah selalu 

Sadarilah bahwa kamu masih berada dalam masa transisi meskipun sudah cukup lama kamu melakukan ini. Masa transisi tersebut berarti bahwa saat kamu mulai menetapkan batasan baru, kamu akan mengalami banyak emosi.

Tak apa, kamu bisa mengerem dirimu sendiri atau membuat permintaan sederhana untuk berhenti sejenak. Kemudian kau dengan segera akan merasa terdorong untuk menetapkan batasanmu kembali. Cobalah beri waktu untuk diri sendiri selama 48 jam hingga kecemasanmu hilang.

2. Lebih dalam visualisasikan batasan level selanjutnya.

Sekarang setelah kamu memiliki cara dan kata-kata yang diperlukan, sekarang saatnya untuk memanfaatkan kekuatan visualisasi dan menciptakan batasan berikutnya. Lalu apakah berhenti di sini? Tidak. Ada level berikutnya yang bisa kamu lakukan untuk memperkuat batasan yang sehat milikmu itu. Nanti akan kita bahas di artikel berikutnya untuk level lanjut ini ya!

Hidup Bahagia dengan Batasan Yang Sehat

bahagia bersama batasan yang sehat

Bagaimana caranya hidup bahagia dengan batasan yang sehat itu? Mari lakukan hal-hal berikut :

1. Berlatih Mencintai Diri Sendiri

Mencintai diri sendiri adalah bagian yang tak terpisahkan dari membangun batasan yang sehat. Meskipun bagi banyak perempuan, mencintai diri sendiri sepertinya masih menjadi hal yang samar.

Sekarang, sadarilah bahwa mencintai diri sendiri itu harus tulus, bukan kita lakukan hanya karena “demi si A, demi anak, demi ini, demi itu”. Namun lakukanlah untuk dirimu sendiri.

Jadikanlah cinta pada diri sendiri bukan hanya sekadar perasaan, tapi juga gaya hidup. Melalui penetapan batasan yang sehat, sebenarnya kita sudah mengekspresikan bahwa kita mencintai diri sendiri.

Seperti semua hal lain yang berharga, mencintai diri sendiri adalah proses yang membutuhkan usaha. Semakin kamu mencintai diri sendiri dengan cara-cara nyata dan konkrit, semakin kamu percaya dengan dirimu sendiri.

2. Menjadi Lebih Selaras

Semakin kamu banyak merayakan pencapaianmu dan mencintai diri, semakin kamu mungkin juga mulai mengunjungi kembali mimpi atau kesenangan lama yang telah terpinggirkan. Ini adalah proses alami.

Mengabaikan diri adalah definisi dari seseorang yang payah membuat batasan. Jadi kamu mungkin relah menghabiskan bertahun-tahun menjauh dari hobi dan minat yang membuatmu merasa benar-benar bahagia.

Tetapi bagian dirimu yang penuh gairah, autentik, yang suka bermusik, melukis atau bahkan menari itu tidak pernah mati, hanya bersembunyi di bawah tanah. Jika terus disembunyikan, kamu tidak akan bisa merasa bahagia. Serius.

Jika kamu telah mengubah perspektif tentang gairah hidupmu : “tidak apa-apa kok kamu bermain musik, tidak ada yang melarangmu sekarang,” dari sinilah akan datang mimpi-mimpi baru yang membuat hidupmu lebih bergairah dan membahagiakan.

Membiarkan kebahagiaan memengaruhi perilakumu akan membuat dirimu bahagia untuk melakukan lebih banyak hal yang kamu sukai.

Lebih banyak energi, ekspresi diri lebih bervariasi, lebih banyak hormon perasaan baik, kamu menjadi lebih “kamu”, dan seterusnya. Lalu apalagi yang lebih baik dari ini?

3. Jadilah Dirimu Sendiri

Kuatnya energi yang berasal dari rasa cinta terhadap diri sendiri, merayakan hal atas pencapaian diri sendiri dan merawat diri sendiri itu tidak terukur. Ketika kita hidup sesuai dengan diri kita yang sebenarnya dan membuat keputusan yang berdaya untuk menetapkan batasan yang sehat, kita akan mampu “memberi” dengan tulus dibandingkan diri kita di masa lalu.

Intinya semakin jelas kamu dengan diri sendiri, semakin kamu juga bisa jelas dengan orang lain.

Sebagai Boundary Boss atau orang dengan batasan yang sehat, kamu akan mulai menyadari bahwa reaksi spontanmu seperti : memberi saran tanpa diminta, mengalah demi menjaga perdamaian, hingga menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhanmu, tidak terlalu membantu.

Ketika kamu tidak memusatkan dirimu dalam masalah orang lain dengan semua hal itu, bisa saja kita akan melihat banyak peluang di depan mata. Mungkin saja ada orang lain yang lebih kompeten, dan kita pun akan bisa lebih memercayai orang lain untuk mengerjakan sesuatu di depan kita.

bahagia bersama batasan yang sehat

Ingat bahwa menetapkan batasan yang sehat tidak hanya tentang menjadi dilihat, didengar, dan dimengerti. Tapi juga tentang membantu kamu merasa lebih terkoneksi dengan orang-orang dalam hidupmu yang berharga.

Selamat yaa! Kamu telah mengizinkan dirimu untuk melakukan hal-hal yang berbeda untuk berubah pikiran, untuk mengatakan “tidak”, kadang mengacau, tertawa, bernyanyi, tersenyum, berani, dan menjadi ada. Yang terpenting, jadilah orang yang membuat keputusan untuk dirimu sendiri.

Semoga artikel ini bermanfaat dan team Meaningful akan selalu menemani prosesmu menjadi lebih baik dan yang terpenting lebih bahagia! Jangan sungkan untuk berkonsultasi bersama kami yaa.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *