Mengatasi Prokastinasi, Jadikan Diri Lebih Produktif dan Berarti
“Lho katanya mau ngerjain tulisan?” Suami saya mengingatkan ketika jam sudah menunjukkan pukul 20.00
“Iya bentar setengah jam lagi deh, masih ngga mood.”
Sering sekali saya sebagai seorang content writer menunda-nunda menulis dengan berbagai alasan. Tempatnya ngga nyaman lah, ngga ada kopi lah, ngga mood lah. Akhirnya tulisan selalu mepet deadline. Padahal hal seperti ini tidak bagus dilakukan. Kira-kira kenapa ya? Yuk kita bahas soal prokastinasi dan bagaimana cara mengatasinya.
Apa Itu Prokastinasi? Kenapa Prokastinasi Bisa Terjadi?
Prokastinasi adalah tindakan menunda-nunda sesuatu yang harus dilakukan. Seringkali karena sesuatu ini menimbulkan perasaan negatif atau tidak menyenangkan. (Cambridge Dictionary)
Nah, kalau sudah tahu artinya, lalu kenapa ya prokastinasi bisa terjadi?
Prokastinasi bisa terjadi karena : Kita merasa punya waktu yang sangat banyak, sehingga kadang berpikir : “aah masih ada waktu. aah masih ada hari esok.” Padahal kalau dipikirkan, belum tentu juga ada hari esok.
Tapi sebenarnya menurut penelitian, Prokastinasi terjadi bukan karena kita gagal mengatur waktu. Namun karena kita sedang kesulitan menghadapi emosi negatif atau perasaan tidak enak dalam dirinya.
Misal seseorang menunda-nunda melakukan sesuatu karena ia merasa sangat takut gagal. Hal ini kerap terjadi pada orang perfeksionis. Karena merasa apa yang ia kerjakan harus luar biasa dan sangat khawatir jika hasilnya tidak sempurna. Akhirnya ia pun tak memulainya sama sekali.
Ujungnya? Ya ngga ngerjain apa-apa.
Seseorang menunda-nunda pekerjaan juga karena tugas yang menumpuk, atau terlalu sulit, sehingga prokastinasi menjadi obat penawar bagi orang-orang yang mengalami semacam burn out dengan beban pekerjaan atau tugasnya.
Cara Mengatasi Prokastinasi
Mendengarkan Youtube Kak Marissa di Greatmind, MinFul jadi punya ide untuk mengadopsi cara yang Kak Marissa berikan untuk mengatasi Prokastinasi.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi Prokastinasi :
1. Cari Akar Permasalahan Penyebab Prokastinasi
Cari akar permasalahan atau akar dari penyebab prokastinasi itu sendiri. Coba teman-teman pikirkan dan tanyakan pada diri sendiri; Kenapa ya saya menghindari untuk menyelesaikan tugas ini? Kenapa ya tugas ini bikin pikiran dan perasaan saya ngga enak?
Nah, setelah tahu jawabannya, kita akan tahu akar permasalahan sebenarnya apa dan kita akan lebih terampil mengatasi emosi negatif yang muncul hingga menyebabkan prokastinasi itu sendiri.
2. Ubah Cara Pandang
Selain mencari akar permasalahan dari semua yang terjadi, kita juga bisa mencoba untuk mengubah cara pandang terhadap tugas yang sering kita tunda-tunda itu.
Kalau saran dari Kak Marissa nih, coba deh ubah kalimat “harus mengerjakan” menjadi “mau mengerjakan”. Secara emosional, kalimat harus dan mau tadi ngaruh lho dan akan mendatangkan emosi positif dalam diri kita.
Jika perlu, teman-teman juga bisa melibatkan “orang yang ahli” di bidang ini.
3. Keyakinan Bahwa Tidak Ada yang Sempurna
Kita juga perlu belajar meyakini bahwa kesempurnaan itu tidak ada. Kalau kata orang, kesempurnaan hanya milik Allah, hehehe, dan itu benar adanya.
Untuk mengerjakan sesuatu dan jika ingin cepat selesai yang penting mulai saja dulu, kita bisa menyempurnakannya nanti. Yang perlu kita tahu bahwa tidak ada orang sukses yang tidak pernah melalui hal buruk, jutaan uji coba, bahkan kegagalan. Sebagaimana yang dikatakan oleh salah satu idola saya:
Di balik orang handal ada banyak eskperimen, perbaikan, dan juga kegagalan. Lebih baik memulai dan menyelesaikan daripada tidak sama sekali. (Marissa Anita on Great Mind)
4. Optimalkan Lingkungan Untuk Meminimalisir Gangguan
Ini bener banget sih, soalnya saya tuh suka terganggu ketika harus bekerja di rumah. Anak minta saya menanggapi gambar yang dia buat, anak minta camilan, minta pup, dan masih banyak lagi gangguan lainnya.
Oleh karena itu saya lebih suka bekerja dari cafe atau working space, waktu satu jam pun cukup untuk menyelesaikan pekerjaan karena minim akan gangguan.
Nah tinggal bagaimana teman-teman nih mengatur waktu dan juga tempat yang minim akan gangguan sehingga prokastinasi tidak terjadi. Jika lebih nyaman di rumah, di kamar pribadi, maka lakukan saja itu. Jika lebih nyaman menyelesaikan pekerjaan di perpustakaan, maka lakukan itu. Jangan sampai nunda-nunda lagi deh!
Kalaupun tidak bisa pergi ke tempat yang lebih tenang dan minim gangguan, setidaknya kita bisa mengkondisikannya dengan kemampuan masing-masing ya.
5. Matikan Notifikasi Handphone dan Nyalakan Mode “Do Not Disturb”
Salah satu gangguan paling besar bagi saya adalah handphone atau gadget. Oleh karena itu saat bekerja, kalau bisa handphone saya jauhkan dari jangkauan. Jika ada panggilan penting barulah handphone saya bisa berdering. Jadi ngga sedikit-sedikit nengok handphone. Wah, bakalan ngga selesai-selesai deh, dijamin!
Oleh karena itu saat benar-benar ingin menyelesaikan pekerjaan, saya selalu mematikan notifikasi handphone kecuali untuk panggilan penting, dan tidak juga membuka media sosial melalui laptop, ipad maupun gagdet.
Percayalah, satu jam waktu produktifmu akan terasa begitu bermanfaat ketika media sosial dan juga aplikasi pesan dimatikan notifikasinya.
Setelah pekerjaan selesai, pasti kita akan merasa lebih lega dan bahagia. Ini memang fitrahnya 🙂 Di saat-saat seperti inilah teman-teman bisa memberikan “hadiah” untuk diri sendiri. Kalau saya sih, akan makan enak dan menyesap kopi manis.
Prokastinasi Bukan Sesuatu yang Di Luar Kendali Kita
Sebelum tulisan ini saya selesaikan, teman-teman perlu tahu bahwa prokastinasi bukanlah sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan. Prokastinasi ada ketika kita memilihnya.
Jadi, stop menyalahkan keadaan ya. Teman-teman bisa mulai fokus dan memilih untuk fokus menyelesaikan pekerjaan sebelum bersenang-senang. Tinggal teman-teman nih yang bisa memilih, mau menunda atau maju?
Yuk bisa yuk! Semoga artikel ini bermanfaat yaa!
Boleh juga nih teman-teman menonton video berikut :
19 Comments
tukang jalan jajan
Gunakan teknik Pomodoro juga bagus sih sepertinya kak. Teknik ini membagi waktu kerja menjadi interval 25 menit, diselingi dengan istirahat 5 menit. Mayan lah buat memulai, satu lagi sih kalau saya ngga mau multi tasking, susah banget
Yustrini
Iya, benar banget kalo suka menunda-nunda pekerjaan, akhirnya nggak bakal ngapa-ngapain. Padahal kalo dikerjain ya, rasanya plong ya.
Ria
Saya juga handphone ini gangguan terbesar kalau sedang bekerja. Apa lagi kalau abis bales chat kerjaan, setelah itu pasti melipir ngelirik socmed yang tanpa sadar makan waktu banyak
Yuni Bint Saniro
Ah. Namanya prokastinasi. Kalau kupikirkan lagi, beneran dah. Kita tuh suka menunda-nunda waktu karena kita merasa punya banyak waktu.
Kayak misalnya, ada deadline, tapi masih kurang 3 hari lagi. Maka kita akan lebih santai tuh. Nggak segera mengerjakan.
Ada Resensi
Oh, prokastinasi ya istilahnya. Sering sih mengalami yang seperti itu. Kalo udah mepet banget (H-1), biasanya aku ngungsi ke coffee shop. Seharian di sana, kerjaan bisa kelar.
Didik Purwanto
Aku jg ngalamin nih gejala prokastinasi. Ternyata ada istilahnya ya. Jd semacam gangguan kehidupan kali ya. Soalnya ini kyk udh lumrah gt. Aku pikir ya gejala biasa. Ternyata byk efek negatifnya kl sering menunda-nunda pekerjaan. Giliran hari-H, bingung deh nyelesaiinya.
Nurul Fitri Fatkhani
Salah satu gangguan paling besar bagi saya itu hape. Kalau udah lihat medsos bisa scrolling terus dan sampai gak jadi nulisnya. Dan yang paling sering ngingetin itu memang pak suami. Kalau udah ada paksu, saya malah lebih produktif nulis supaya gak kena tegur kan hahaha…
Fenni Bungsu
Daku kadang masih ada ponsel di sebelah kak pas kerja hihi. Memang kadang jadi pecah konsentrasi, cuma kadang juga nggak soalnya kalo ada kerjaan masuk bisa langsung cepet merespon
Okti Li
Saya justru paling gak suka dengan orang yang suka menunda-nunda pekerjaan atau apapun
Apalagi kalau pas hasilnya kurang maksimal, udah ga ada waktu buat memperbaiki
Disitulah harus ingat peringatan Rasulullah
Kerjakan yg lima sebelum datang yang lima…
Müzeyyen
İni aku banget suka nunda pekerjaan, seperti contohnya pekerjaan rumah padahal kalo dikerjainpun, nggak butuh waktu lama sich sebenarnya. Tapi nggak tahu juga kenapa begitu mungkin karena habit juga kali ya.
Kyndaerim
Tapi aslik, aku juga kalo mau nulis nunggu mood bagus, klo enggak, tulisannya malah gak all out, wkwk..
Poin “Keyakinan Bahwa Tidak Ada yang Sempurna” cukup menampar sih ini, ehhe.. Semoga kebiasaan Prokastinasi dalam diri ini bisa perlahan hilang yah, xixixi..
bening
ini yang kulakukan kalau weekend, suka menunda-nunda, huhhu. endingnya nyesel sendiri kalau udah weekday, jadi dobel kerjaan. dan memaksa diri buat enggak menunda itu uwow. tapi kalau berhasil, suka bangga sendiri
Eri Udiyawati
Beberapa bulan lalu saya mengalami hal itu. Rasanya enggan banget melakukan sesuatu. Pikirannya sudah ke “Kalau bisa nanti kenapa harus sekarang?” Sungguh sangat tidak baik.
Akarui Cha
Setuju banget kalau gangguan paling mantap dan membuat jadi menunda pekerjaan itu ya si gadget. Notifikasi dari grup circle nonton drama korea lah, circle ini, circle itu, mendadak baru disadari kalau waktu sudah lama berlalu dan ujungnya kitanya malah menunda pekerjan lagi. Huhuhu ….
Uniek Kaswarganti
Iya sih, hobi menunda-nunda segala sesuatu memang akar masalahnya ada dalam diri kita sendiri. Makanya, yang bisa mengubahnya ya hanya kita sendiri.
Filza Halwa
Kadang tuh punya pikiran bahwa menunda pekerjaan itu enggak baik, malah akan semakin menumpuk pekerjaan yang lain. Tapi susah banget buat mulainya. Ya nggak mood lah, kedistrak gadget lah, ada yang ganggu lah. Padahal kalo ‘dipaksa’ ya bisa aja langsung selesai sebenernya.
yusriah
kadang pas lagi asik ngerjain sesuatu eh anak minta ini dan itu…huaaa…emang paling enak ngerjain di kafe atau perpusda..lebih fokus dan ngerjainnya jadi cepet
Novita Nurul Islami
Kadang suka heran ya, padahal sudah sadar banget ketika menunda kerjaan ada perasaan gelisah, tidak tenang, kayak hari jadi gak menyenangkan gitu tapi tetap aja melakukan hal yang sama. Kebiasaan buruk yang harus dihilangkan.
lendyagassi
Kok iya bangettt..
Tulisan mengenai Prokastinasi ini tepat sasaran banget dengan karakter aku. Rasanya ingin kupajang besar-besar tulisan mengenai “Ubah mindset” dan hilangkan gangguan ini.
Diri sendiri tuh musuh terbesar banget siihh..
Apalagi ngerasa “Kalau mefet deadline suka idenya lebih lancar”.
Ini ada benernya, tapi gak memerhitungkan kendala seperti misalnya mati listrik, ketiduran atau kendala lainnya yang diluar prediksi.