Art of Listening, Kebutuhan di Tengah Gempuran Art of Speaking
Coba deh Presiden mana yang ngga belajar tentang Public Speaking? Karena modal “berbicara” dengan meyakinkan adalah mutlak dimiliki, apalagi untuk seorang Pemimpin.
Benar ngga sih? Pemimpin mana yang tidak punya kemampuan berbicara di depan publik dengan sangat baik? Justru saat ini kita kekurangan sosok pemimpin yang punya “kemampuan mendengar dengan baik”.
The Art Of Listening Ala Meaningful
Ada banyak kursus public speaking, tapi Minful belum pernah tahu nih kursus untuk “mendengarkan” hehe.. kira-kira begini deh The Art of Listening ala Meaningful :
1. Mulai dari Mendengarkan Diri Sendiri
Ada banyak kasus suicide, meningkatnya orang dengan depresi, ibu-ibu dengan baby blues, dan masih banyak lagi karena seseorang kurang “memperhatikan dirinya sendiri”. Kurang mengapresiasi diri sendiri, dan yang paling penting kurang mendengarkan diri sendiri.
Mendengarkan diri sendiri untuk memprioritaskan kebutuhan diri sendiri dibandingkan orang lain. Mendengarkan diri sendiri untuk lebih mencintai diri sendiri sebelum memberikan cinta untuk orang lain. Mendengarkan diri sendiri untuk lebih menerima semua kekurangan diri sendiri, dan masih banyak lagi.
Ketika kita mampu mendengarkan diri sendiri, kita juga akan mendengarkan fitrah seorang manusia yang terlahir suci. Kita hanya akan mendengarkan kebaikan-kebaikan, sebagaimana kita sejatinya diciptakan. Meskipun mungkin dalam beberapa kasus ada bisikan-bisikan jahat, percayalah itu bukan dari dirimu sendiri.
Kita diciptakan dengan sebaik-baik bentuk dan juga akal. Semua yang kita terima dari luar akan diproses oleh akal, hingga menjadi sebuah tindakan. Oleh karena itu, dengarkanlah dirimu sendiri terlebih dahulu sebelum mendengarkan orang lain.
Mungkin kamu sedang butuh istirahat ketika orang lain membutuhkanmu? Istirahatlah terlebih dahulu, dengarkan apa yang kamu inginkan terlebih dahulu. Dengan begitu, kita bisa menjadi manusia bahagia dengan penuh rasa syukur dan juga penerimaan.
2. Belajar Mendengarkan Orang Lain
Ketika sudah mendengarkan diri sendiri, kini saatnya kamu juga harus mencoba untuk mendengarkan orang lain. Meskipun tidak selamanya apa yang mereka ucapkan benar. Namun, ada kalanya perkataan orang lain untuk kita juga menjadi tangga menuju kebaikan yang lebih baik.
Kata pepatah, Tuhan menciptakan manusia dengan dua telinga dan satu mulut. Semata-mata karena kita diminta untuk diminta lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.
Ada benarnya juga kan? Bayangkan jika kita punya teman yang selalu saja berbicara tanpa mau mendengarkan apa yang kita ucapkan? Bete kan?
Ada saatnya manusia ingin berbagi cerita, bukan untuk mendapatkan solusi kok, tapi sekadar ingin didengarkan saja. Oleh karena itu dalam kehidupan bersosialisasi, dimana menjadi kebutuhan penting bagi seorang manusia yang memang tercipta sebagai makhluk sosial, harusnya kita memang banyak mendengarkan daripada banyak bicara.
Kita juga akan mendapati banyak hal dari apa yang sudah kita dengarkan. Bukan hanya keluhan mungkin? Tapi juga pelajaran hidup yang kita temui dari kisah yang dituturkan oleh orang lain. So, ngga ada ruginya kok menjadi pendengar yang baik.
3. Mendengarkan Alarm Tubuh dan Lingkungan
Udah periksa kemana-mana katanya dokter normal semua, begitu juga dengan jantung. Sehat kok. Tapi entah kenapa ya, selalu saja berdebar dan susah tidur di malam hari?
Beberapa orang yang saya temui pernah mengalami hal demikian lho. Kalau secara psikologis, jelas mentalnya sedang terganggu, entah karena apa tentu kita harus minta bantuan ahlinya untuk tahu akar permasalahannya sehingga bisa dicarikan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Beberapa orang mungkin tidak hanya butuh psikolog, namun juga butuh psikiater agar pikirannya lebih tenang, jantungnya memompa darah dengan normal, dan bisa tidur nyenyak di malam hari.
Di sini lah pentingnya kita mulai mendengarkan alarm tubuh dan juga lingkungan. Ketika ia sudah tidak berjalan sebagaimana mestinya dan kita merasa tidak nyaman, sudah jelas tubuh memberikan alarm bahwa ada yang tidak beres dalam diri kita. Atau mungkin ada yang tidak beres dengan suasana atau lingkungan di sekitar kita.
Entah itu mengganggu secara fisik maupun mental. Kalau sudah begitu, segera lari ke ahlinya dan ceritakan apa yang kamu rasakan. Jangan diabaikan. Karena pengabaian terhadap tanda-tanda kecil akan membuat kita justru masuk ke dalam lubang besar, dan akan lebih sulit lagi kita keluar darinya.
Bagaimana the art of listening versi teman-teman? Boleh dong bagikan di kolom komentar!