perbedaan sedih biasa dan depresi
Edukasi

Perbedaan Depresi dan Sedih Biasa, Yuk Tandain!

Setelah kemarin kita membahas tentang apa itu depresi, dampak yang ditimbulkan oleh depresi dan bagaimana langkah awal untuk mengatasinya, mungkin sobat MinFull akan bertanya-tanya.

Sejauh apa sih perasaan sedih, kegelisahan, atau kekhawatiran kita ini disebut sebagai depresi? Sedih yang bagaimana sih sehingga membuat kita masuk ke dalam kategori orang dengan depresi? Nah, di sinilah kita akan membahasnya. Perbedaan depresi dan sedih biasa.

Perbedaan Depresi dan Sedih Biasa, Pahami Yuk!

Perlu kita ketahui bahwa depresi dan sedih merupakan suatu kondisi yang berbeda yaa. Dimana letak perbedaannya? Mari kita bahas. 

Perasaan sedih merupakan salah satu dari enam emosi dasar yang dijelaskan oleh Paul Ekman (yakni seorang psikolog yang merintis studi tentang emosi). Kesedihan atau sadness  adalah rasa sakit emosional yang ditandai dengan perasaan tidak beruntung, kehilangan, putus asa, hingga ketidakberdayaan.

Seseorang yang mengalami kesedihan dapat menjadi pendiam, lesu dan menarik diri dari orang lain. Jadi perlu kita garis bawahi bahwa sedih merupakan salah satu jenis emosi. 

Lantas seperti apa ya seseorang dapat dikatakan depresi?

Nah sekarang kita sudah tahu kan bahwa sedih merupakan salah satu bentuk emosi dan perasaan dasar manusia. Sedangkan depresi adalah suatu gangguan disregulasi mood yang mengganggu dengan ciri umum adanya perasaan sedih, hampa, suasanan hati yang mudah tersinggung, disertai dengan perubahan terkait yang secara signifikan.

sedih atau depresi ya?

Kondisi seperti ini biasanya diawali dengan stres yang sudah tidak teratasi dengan baik, kemudian cenderung menetap, didukung oleh peristiwa di kehidupan sehari-hari yang dialami oleh seseorang. Seperti kematian orang yang sangat dicintai atau kehilangan pekerjaan yang selama ini telah diusahakan. 

Tidak hanya berhenti disitu, seseorang yang mengalami depresi akan memengaruhi kapasitas dirinya untuk berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini akan memengaruhi produktivitas, ketidakberdayaan dan perilaku maladaptif yang juga mengganggu fungsi biologis pada tubuh. 

Seseorang dikatakan depresi ketika gangguan ini terjadi dengan durasi minimal 2 minggu walaupun sebagian besar episode depresi berlangsung jauh lebih lama yang melibatkan perubahan yang jelas dalam afek, kognisi, dan perilaku. 

Seperti yang pernah dituliskan pada artikel sebelumnya terkait stres, faktor yang membedakan antara sedih dan depresi ini melihat dari frekuensi, durasi dan intensitas yang dialami. 

So gimana, sudah mengetahui belum letak perbedaan depresi dan perasaan sedih biasa?

Adanya bahasan ini semoga sobat MinFull bisa membedakan dan memahaminya yaa. Sehingga kita tidak mudah mendiagnosa diri sendiri. Karena belum tentu kita mengalami depresi. Jika memang terasa terus mengganjal dan mengganggu aktivitas harian, segera tanyakan pada ahlinya yaitu psikolog/psikiater. Untuk mengetahui apakah kamu sedang mengalami kesedihan, atau sampai pada terganggunya disregulasi mood yang sudah dituliskan di atas. 

Jangan takut untuk mengungkapkan segala emosi yang kamu rasakan ya sobat MinFull

. Termasuk perasaan sedih. Jika kita terus memupuk perasaan sedih dan menelannya terus menerus, tanpa diungkapkan dengan tepat, maka ia ibarat bom waktu yang dapat meledak kapan pun. Tetapi, dengan kita berusaha untuk menyadari dan menerima segala kekurangan dan kelebihan yang pada diri, dan menyampaikan kepada orang yang tepat merupakan suatu bentuk kepedulian pada kondisi kesehatan mental kita masing-masing. 

Semoga bermanfaat ya!

 

Referensi:

American Psychiatric Association, Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorder. (2022).

Belvederi M. M., Caruso, R., Ounalli, H., Zerbinati, L., Berretti, E., Costa, S., Recla, E., Folesani, F., Kissane, D., Nanni, M. G., & Grassi, L. (2020). The relationship between demoralization and depressive symptoms among patients from the general hospital: network and exploratory graph analysis. Journal of affective disorders, 276, 137–146. 

 

Author: Mardliyatus Sa’diyah, S.PSi

Editor: JihanMaw



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *