Edukasi

Menulis Sebagai Salah Satu Terapi Kesehatan Mental

Siapa sangka kegiatan menulis yang sudah kita pelajari sejak di bangku Sekolah Dasar adalah salah satu terapi yang cukup efektif digunakan untuk terapi kesehatan mental.

Themeaningfull yang dikelola oleh 3 Psikolog klinis dan satu blogger juga telah melakukan terapi ini pada beberapa responden lho. Beberapa di antaranya adalah responden dari usia remaja yang membutuhkan terapi.

Menulis Sebagai Terapi Kesehatan Mental 

Dilansir dari Psychologytoday, menulis dapat membuat orang lebih bahagia dan sehat. Seperti yang tertulis dalam penelitian karya Laura King, yang mengungkapkan orang yang menulis tentang pencapaian, tujuan dan impian masa depannya akan membuat dirinya lebih bahagia.

Jika teman-teman ada yang sudah nonton serial Drama Korea Daily Dose of Sunshine yang sudah melalui riset mendalam dan tak main-main, kita akan melihat bahwa salah satu terapi kejiwaan yang dilakukan oleh Psikolog hingga Psikiater, salah satunya adalah dengan menulis.

Menulis ekspresif setiap hari di ruangan tertutup yang didampingi oleh terapis dan juga Psikiater tentang apa yang mereka rasakan dan apa yang harus mereka tuliskan di sana (disesuaikan dengan kasus masing-masing).

Namun, tidak perlu menunggu sampai kamu masuk Rumah Sakit Jiwa atau ruangan psikolog hingga psikiater kok, karena kamu sendiri bisa memelihara kesehatan mentalmu dengan menerapkan expresive writing ini dalam kehidupan sehari-hari.

menulis menjadi terapi kesehatan mental

Berikut adalah beberapa manfaat menulis sebagai salah satu terapi kesehatan mental.

1. Menulis Berbasis Web/Blog Untuk Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik

Menulis dapat digunakan sebagai terapi alternatif salah satunya dengan metode yang dikenal dengan istilah positive affect journaling (PAJ) berbasis internet. Sebuah metode pengembangan dari penulisan ekspresif tradisional, menjadi menulis melalui wadah berupa web atau blog.

Dilansir dari gooddoctor.co.id, caranya pasien menulis pengalaman traumatis selama kira-kira 15 hingga 20 menit. Sebuah uji coba menunjukkan hasil menulis secara efektif mengurangi aspek tekanan mental dan meningkatkan aspek kesejahteraan di antara pasien medis dengan masalah kecemasan.

2. Mengelola stres

Melalui menulis, seseorang yang merasa tertekan atau stres dapat meluruskan pikiran dan perasaan. Mereka seringkali mampu melihat masalah yang terjadi dari sudut pandang yang berbeda. Mereka melihat kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan masalah yang sedang dialami.

Melalui menulis teman-teman juga dapat mengeksplorasi perasaan dan melepas emosi yang dirasakan. Dalam hal ini, kita akan lebih memahami bagaimana kita merespons sesuatu dan di kemudian hari pada akhirnya kita akan lebih memerhitungkan bagaimana bereaksi pada hal yang dapat memancing emosi negatif.

3. Melatih kemampuan kognitif

Selain mengelola stres, siapa sangka menulis juga sangat bermanfaat untuk melatih kemampuan kognitif kita seiring dengan bertambahnya usia.

Saat usia bertambah, menulis dapat membantu teman-teman tetap berpikir secara teratur dan ini dapat mencegah terjadinya mental yang “beku” karena lama tidak diasah dan digunakan untuk berpikir.

Terapi menulis dalam psikologi juga sudah sangat banyak contoh-contoh penelitian para ahli yang sudah dibuktikan kebenaran dan keefektifannya. Jadi, ngga ada salahnya mencoba kan? Itung-itung untuk menghilangkan stres. 

Menulis Sesuai SEO Friendly? Why Not?

menulis dalam psikologi

Sebenarnya menulis ekspresif maupun menulis sesuai SEO Friendly tidak ada perbedaan yang jauh-jauh amat. Dari menulis ekspresif, kita hanya perlu menambahkan hal-hal yang dapat mendorong artikel kita bisa berkualitas di mata manusia dan juga di mata mesin pencari Google sebagai salah satu mesin pencari terbesar di dunia.

Berkaitan dengan cara menulis artikel yang berkualitas dan SEO Friendly ini, akan sedikit saya jabarkan hasil dari kelas Blogger BRT Network di sini.

“Tapi Mbak, emang bisa yaa aku sebagai pasien writing for healing ini menulis artikel yang SEO Friendly?”

Tentu saja bisa dong! Kalau menurut AS. Laksana menulis itu tidak membutuhkan apapun kecuali menulis, menulis, dan menulis. Jika teman-teman memang sedang mengikuti menulis ekspresif sebagai terapi, tidak salah juga jika teman-teman turut membagikan pengalaman, perasaan, atau pun pikiran yang mengganjal melalui artikel.

Syukur-syukur jika artikel tersebut dapat dikemas dengan cantik, terstruktur, enak dibaca ditambah jika ada bonus SEO Friendly. Maka keuntungannya tidak hanya untuk meringankan beban tapi juga dapat memberikan manfaat bagi banyak orang yang menemukannya di Google, kemudian membacanya hingga mempraktikkannya. Bayangkan ada berapa banyak orang yang bisa teman-teman tolong?

Oleh karena itu, ngga ada salahnya menambahkan beberapa kaidah penulisan artikel SEO Friendly dalam tulisan teman-teman ya!

Berikut adalah beberapa rambu-rambu yang bisa teman-teman terapkan ketika menulis berdasarkan penjelasan kak Monica Anggen sebagai narasumber saat itu :

  • Tentukan target keyword yang dapat teman-teman tentukan dari hasil riset di Google. Misalnya saja teman-teman ingin menggunakan keyword : “Pengalaman Terapi ke Psikolog Hari Pertama” maka gunakan keyword tersebut untuk memenuhi 5W+1H artikel yang akan teman-teman buat.
  • Selain menambahkan targeted keyword, tambahkan pula kata-kata yang muncul dari hasil pencarian Google di “People Also Ask Feature”, lalu tambahkan kata-kata yang sesuai dengan tulisan teman-teman.
  • Baik keyword tertarget (keyword utama) maupun keyword turunan yang teman-teman dapat dari People Also Ask Feature ini bisa teman-teman sebar keberadaannya di :
  1. Judul artikel
  2. Paragraf pertama
  3. Heading/sub pokok bahasan
  4. Permalink/url/slug tidak lebih dari 50 karakter dan hindari penggunaan angka di permalink yaa.
  5. Alt text image (saat mengunggah gambar, lengkapi “alt title” dengan keyword target/keyword alternatif).
  6. Meta description (yakni deskripsi secara umum tentang isi dari tulisan, maksimal 155 karakter).
  • Tambahkan gambar di setiap tulisan yang teman-teman unggah di blog ya! Ukuran gambar usahakan tidak lebih dari 100kb dengan dimensi 1280×720 pixels atau sesuaikan dengan template blog yang teman-teman gunakan.
  • Perhatikan pula struktur artikel yang benar. Contohnya : usahakan artikel dalam bentuk listicle, struktur Judul, sub judul dan sub-sub judul yang dinamakan Heading 1, Heading 2, Heading 3 dan seterusnya usahakan berurutan. Selain itu perhatikan juga panjang paragraf. Idealnya terdiri dari 2 hingga 3 kalimat.
  • Panjang artikel usahakan 750 kata jika memungkinkan.

Mungkin terasa agak ribet awalnya. Namun, jika dikerjakan secara rutin dengan mulai membiasakannya ketika kita ingin memulai terapi expresive writing, rambu-rambu penulisan artikel yang SEO friendly tersebut di atas akan mudah dikerjakan kok.

Selain itu, jangan juga melupakan “keterbacaan” yang menyenangkan ketika menulis sebuah artikel. Karena pembaca pun akan kabur jika artikel yang dibaca tidak enak dibaca.

Jadi sebelum menerapkan rambu-rambu SEO seperti di atas, teman-teman sebaiknya mendahulukan kualitas artikel dengan memberikan informasi yang lengkap, detail, menjawab kebutuhan audience dan enak dibaca.

Yuk praktikkan healing for writing dan juga terapkan rambu SEO di atas untuk tulisanmu di blog agar tulisanmu lebih luas lagi manfaatnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *