hubungan kodependen
Self Development

Bagaimana Cara Menghentikan Hubungan Kodependen?

Setelah kita tahu apa itu Kodependen dan bagaimana ia bisa terjadi, dalam artikel ini kita akan membahas khusus tentang cara menghentikan hubungan kodependen yang dapat merugikan diri sendiri.

Namun sebelum itu kita ulas sedikit yuk mengapa kodependen ini bisa mengakar dalam jiwa seseorang.

Kodependensi Lahir dari Kebutuhan Utama Manusia : Bertahan Hidup

Berdasarkan pemaparan Terri Cole dalam bukunya Boundary Boss, dikatakan bahwa Kodependensi sebenarnya lahir kebutuhan utama manusia, yakni berusaha untuk bertahan hidup. Juga untuk memastikan hadirnya keamanan dan cinta.

Orang-orang dengan kodependensi ini ingin membuat dirinya berguna atau bahkan tidak tergantikan, mungkin juga secara tidak sadar mereka beurasaha memastikan bahwa ia tidak akan ditolak, dan ini merupakan naluri yang sangat manusiawi.

Meskipun penyebab mendasar dari kodependensi itu sendiri sangat bisa dimengerti, namun pada akhirnya yang kita cari adalah keamanan, keselamatan dan juga cinta dengan cara-cara yang lebih sehat.

Cara Menghentikan Hubungan Kodependensi

Sama seperti hubungan toxic yang tidak seharusnya kita pertahankan, penyelesaiannya sebenarnya sama-sama berasal dari diri sendiri. Jadi cara terbaik untuk menghentikan hubungan kodependensi itu sendiri adalah dengan berusaha untuk memiliki kesadaran diri. 

1. Memiliki Kesadaran Diri

Kesadaran diri adalah alat terbaik untuk mendeteksi ketika kecenderungan kodependensi yang kuat itu adalah hal yang memotivasi diri kita.

Jika tidak, kita akan terus percaya bahwa kita membuat pilihan-pilihan sadar dan bukan menjalani perilaku lama yang tidak bermanfaat.

Terri Cole pernah mengatakan hal seperti ini pada pasiennya :

Besok kamu diculik oleh alien. Apa yang terjadi? Nyatanya, matahari masih akan terbit dan terbenam. Teman-teman dan keluargamu masih akan hidup seperti biasa. Atasanmu masih akan menugaskanmu di tempat lain. Rerumputan pun masih akan terus tumbuh.

Jadi…

Hidup akan terus berjalan tanpa kamu menyiksa diri sendiri untuk melakukan semua hal yang kamu pikir harus kamu lakukan. Kamu tidak perlu membuktikan harga dirimu dengan memberi secara berlebihan. Kamu berharga hanya dengan hidup, menjadi pribadi yang unik dan autentik.

Itulah yang harus kita sadari sebagai orang yang memiliki high functioning atau kodependensi.

cara menghentikan hubungan kodependen

2. Mengungkapkan Perasaan yang Sebenar-benarnya

Sebenarnya, orang HFC atau high functioning codependency ini juga punya indikator yang lumayan sulit untuk dideteksi oleh psikolog sekalipun. Lagi-lagi kembali lagi ke dirinya sendiri. Yakni tentang memproyeksikan perasaan yang tidak mereka inginkan kepada orang lain.

Proyeksi sendiri adalah tindakan psikologis di mana seseorang menyangkal sifat dan perasaan yang tidak diinginkan dengan menganggapnya berasal dari orang lain. Seperti :

Kok kamu marah sih? 

Padahal kita yang sedang marah hahaha..

Atau ketika kita sangat tidak menyukai seseorang, tapi kita justru berpikir bahwa orang itu duluan yang tidak menyukai kita.

Aku ngga paham deh, kenapa sih dia benci sama aku?

Padahal beberapa saat sebelumnya kita mengirimkan percakapan penuh kebencian tentang seseorang pada teman yang lain.

Jadi sebenarnya apakah ia membenci kita? Atau kita yang membencinya?

Cara menghentikan hubungan kodependensi sudah jelas bisa kita mulai dengan cara mengungkapkan perasaan yang sebenarnya.

Jika kita tidak mengungkapkan perasaan yang terpendam, kita secara sadar atau akan tidak sadar melampiaskannya melalui perilaku yang merusak. Jangan sampai ya!

3. Berhenti Sejenak, Tarik Napas Dalam-dalam

Jika muncul dorongan untuk memperbaiki keadaan orang lain, cobalah berhenti sejenak dan tarik napas dalam-dalam. Tunggu dorongan tersebut menguap dan dengarkan mereka, bukan langsung melontarkan saran-saranmu tanpa permisi.

Jika tidak, kita tidak akan bisa mendengar apa yang sebenarnya terjadi pada orang lain. Kita akan kehilangan kesempatan untuk mengetahui perasaan dan pikiran spesifik mereka, karena kita sendiri terlalu ingin tetap nyaman.

Iya paham kok, kamu tidak akan membiarkan orang-orang yang disayangi berjuang atau kesulitan sendirian, sangat sulit untukmu melihat hal-hal demikian. Namun yang perlu kita ketahui dan ingat bahwa :

Membiarkan mereka merespon dengan cara mereka sendiri sama dengan membiarkan mereka kesempatan.

Sebagaimana yang telah dikatakan oleh penulis Russell Friedman, penulis The Grief Recovery Handbook :

Memberi saran atau kritik kepada orang tanpa diminta akan merampas martabat mereka

Iya tahu kok, menolak dorongan untuk memecahkan masalah orang lain sangat penting agar keintiman dan hubungan yang sehat dapat berkembang. Ada begitu banyak cara merespons tanpa perlu terlibat sebagai penyelamat.

Kita dapat mengatakan :

“Menurutmu, apa yang harusnya kamu lakukan?”

“Aku percaya padamu. Beritahu aku apa yang bisa kulakukan untuk mendukungmu, ya.”

Menghentikan Hubungan Kodependensi = Menyelamatkanmu

menghentikan hubungan kodependen

Kebencian dan perasaan negatif lainnya akan muncul ketika kita terus-menerus melakukan apa yang harus orang lain lakukan untuk diri mereka sendiri. Ada kerugian besar dari kerja emosional yang tak terkendali.

Ingatlah bahwa:

Kita semua memiliki energi yang terbatas untuk dikeluarkan, dan jika kamu mencurahkan semua energimu dalam “pelayanan” kepada orang lain, hanya ada sedikit yang tersisa untuk pengembangan dirimu. Atau untuk memikirkan apa yang sebenarnya kamu inginkan.

Oleh karena itulah sebabnya melakukan terlalu banyak untuk orang lain hanya akan mengarah ke satu hasil akhir: kepahitan.

Mengapa tidak boleh pahit?

Karena kamu telah mengajari orang lain untuk mengandalkan “akses tak terbatas” dan layanan bintang lima yang kamu sediakan. Hanya sedikit yang tersisa untuk dirimu sendiri.

Yang tak kalah pentingnya untuk kita ketahui, begitulah manusia :

Manusia terprogram untuk menghindari penolakan sosial, naluri bertahan hidup yang secara tidak sadar dapat memicu perilaku kodependen high functioning yang didorong oleh rasa takut, seperti terlalu banyak memberi dan berbicara tidak jujur.

Sampai sini, masihkah kamu berpikir bahwa perilaku kodependen ini akan menguntungkan dirimu?

Semoga artikel tentang cara menghentikan hubungan kodependen ini bisa membawa dirimu menjadi lebih baik ya! Feel free untuk berkonsultasi bersama kami 🙂

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *