Edukasi

Apa Itu Depresi? Dampak Apa Saja Yang Dapat Ditimbulkan Oleh Depresi?

Bikin depresi ajaa nih kantor! Kapan ya aku bisa bebas dari kantor toxic kayak gini?

Sering yaa kita baca atau dengar kalimat-kalimat semacam itu? Atau mungkin kita sendiri pernah mengucapkan hal itu?

Depresi, kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan anak SD aja udah tahu apa itu depresi secara harfiah. Meskipun tak mendalami apa sebenarnya apa arti depresi itu sendiri, namun satu kata tersebut telah menjadi tren yang entah bisa kita syukuri atau tidak.

Banyak orang yang mulai aware dengan kondisi kesehatan mental dan itu bagus. Namun di sisi lain, akhirnya banyak juga yang menilai diri sendiri tanpa melalui diagnosa dari sang ahli. Kalau istilah kerennya, mereka gemar self diagnose. Meskipun ada juga yang benar-benar mengalami hal buruk dan membutuhkan pertolongan.

Ya, sering sekali kita mendengar istilah depresi. Namun, apa sih sebenarnya depresi itu? Benarkah depresi termasuk dalam kategori penyakit mental? Bagaimana ilmu kesehatan memandang depresi? Yuk simak artikel ini sampai habis!

Apa Itu Depresi?

Sebagai manusia, kita pasti pernah merasakan suatu peristiwa yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan atau ekspektasi kita. Hal tersebut menyebabkan kesedihan yang mendalam sehingga menyebabkan seseorang mengalami depresi.

Depresi merupakan suatu kondisi emosional yang dialami oleh individu dengan adanya perasaan sedih yang teramat sangat, perasaan bersalah dan merasa diri tidak berarti, menarik diri dari lingkungan sosial, dan kesulitan untuk tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual, dan hilangnya minat terhadap suatu kegiatan yang biasanya sering dilakukan.

Depresi seringkali berkaitan atau disertai dengan berbagai permasalahan psikologis lain seperti penyalahgunaan zat, disfungsi seksual, serangan panik, serta gangguan kepribadian. Dikatakan sebagai orang dengan depresi karena ia mengalami hal tersebut lebih dari 2 minggu dan mengganggu fungsi pada kehidupan sehari-harinya (seperti, pekerjaan, sekolah, atau kehidupan keluarga dan sosial).

Dampak Yang Dapat Ditimbulkan Akibat Depresi

Orang yang mengalami depresi seringkali kesulitan dalam memusatkan perhatian. Oleh karena kesulitan itulah yang membuat mereka merasa lelah. Berat bagi mereka untuk memahami dan merespon suatu percakapan. Selain itu, kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah juga berkurang. Kehilangan minat hingga membuat mereka abai terhadap kebersihan dan penampilan mereka sendiri.

Meskipun tidak memiliki gejala fisik yang jelas, orang yang mengalami depresi seringkali mengeluhkan simtom somatik. Simtom somatik itu sendiri merupakan kondisi yang terjadi ketika seseorang mengeluhkan gejala fisik namun tidak ditemukan adanya penyakit tertentu saat dilakukan pemeriksaan fisik.

Suatu ketika seseorang pernah mengeluhkan dadanya selalu sakit saat hendak tidur. Ia merasa harus periksa ke dokter spesialis jantung. Namun setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, jantungnya seluruhnya normal, begitu juga dengan organ dalam lainnya. Namun gejala “nyeri” pada dada terus berlanjut meskipun dokter menyatakan fisiknya normal. Lalu ia pun disarankan untuk ke psikolog hingga psikiater karena bisa jadi ia mengalami simtom somatik. 

Benar saja, setelah menjalani sesi konseling hingga terapi yang mendalam, psikiater memberinya obat untuk dikonsumsi. Setelah mengonsumsi obat dan menjalani konseling selama satu bulan, nyeri yang dialaminya tersebut berangsur hilang. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, hingga ia selalu tak bisa tidur di malam hari karena nyeri yang dirasakan dalam dadanya.

Begitulah simtom somatik yang bisa saja dialami oleh orang dengan depresi.

dampak depresi

Depresi yang dialami oleh anak-anak, dapat menyebabkan adanya keluhan somatik seperti sakit kepala atau sakit perut. Simtom yang dirasakan oleh orang dewasa ketika mengalami depresi yaitu hilangnya memori atau ketidakmampuan dalam memusatkan perhatian. Tidak hanya itu, gejala fisik yang disebabkan oleh depresi biasanya berupa naik atau turunnya berat badan.

Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan pola makan, entah itu karena konsumsi makanan yang berlebih atau malah berkurang. Orang yang mengalami depresi memiliki kemungkinan mengalami penyakit kronis. Mereka merasakan sakit atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan seperti sakit pada bagian sendi, otot, kepala serta payudara.

Adanya kecenderungan dalam mengabaikan gaya hidup sehat inilah yang menyebabkan orang dengan depresi berisiko mengalami penyakit jantung karena adanya pola makan yang tidak sehat serta tidak banyak aktivitas fisik yang mereka lakukan.

Seperti yang telah disebutkan diatas, salah satu gejala yang dirasakan oleh orang yang mengalami depresi yaitu kesulitan untuk tidur atau insomnia. Dampak fisiologis dari insomnia itu sendiri adalah tekanan darah tinggi, diabetes, dan gangguan berat badan. Gejala fisik yang paling umum dirasakan ketika mengalami depresi yaitu gangguan pencernaan seperti diare, mual, dan juga muntah.

Seiring berjalannya waktu, gejala depresi dapat hilang dengan sendirinya pada beberapa kasus. Namun, pada mereka yang mengalami depresi dalam jangka waktu lima bulan atau lebih dapat meningkatkan resiko bunuh diri. Jadi, jangan disepelekan ya!

Segera cari bantuan dengan menghubungi themeaningfull, karena hidupmu sangat berarti. Ada orang lain yang rela menukar apa saja dengan apa yang dimilikinya karena ingin hidup dengan penuh makna di dunia yang riuh ini.

 

Referensi

[1]       American Psychiatric Association, Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorder. 2022.

[2]       G. C. Davison, Psikologi Abnormal. Depok: Rajawali Pers, 2018.

[3]       M. Melvin Omnia et al., “DEPRESI DAN IDE BUNUH DIRI PADA DEWASA MUDA.”

 

Author: Wara Olty Nazmah Annishaliha, S.PSi

Editor: jihanmw

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *