
Kamu Tahu Kamu Depresi, Lalu?
When you feel so depressed because pressure was so hard, remember Atlas Myth who got punished by Zeus to hold the sky on his shoulders
Ada tulisan menarik dari buku karya dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ seorang psikiater yang sudah tersertifikasi pula sebagai seorang pengajar Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR) dan Mindfulness Based Cognitive Therapy (MBCT) dari Mindful Academy Solterreno Spnayol dan Bangor University, Wales.
Tulisan tersebut berjudul Kamu Tahu Kamu Depresi, Lalu?
Kebanyakan orang sering mendiagnosis dirinya sendiri terkena depresi, namun kemudian berhenti tidak melakukan apapun. Syukur-syukur jika mau berobat ke psikolog maupun psikiater. Namun apakah sudah berhenti di sana?
Kamu Tahu Kamu Depresi, Lalu Apa?
Nah, ketika mengalami depresi, seseorang memang akan merasa sangat buruk terhadap dirinya sendiri, orang lain, dan masa depan sehingga tidak mampu keluar dari mood yang buruk. Setiap tindakan ataupun keputusan akan terasa sia-sia saja.
Lalu di luar itu semua ada banyak buku motivasi dan acara televisi yang mengatakan hal-hal yang harus kita lakukan untuk mengatasi depresi. Semuanya memang terdengar mudah, namun apakah memang semudah itu? Begitu pun dengan tulisan ini, mungkin akan terdengar mudah, namun kami semua tahu depresi bukanlah hal yang mudah, sangat berat, dan yang membuat semua itu berat adalah kondisi depresi itu sendiri.
Ditambah lagi di Indonesia, masih sedikit yang mendukung orang dengan depresi untuk mencari pertolongan dan pengobatan. Berbagai stigma juga meliputi kondisi depresi sehingga mereka enggan untuk mendatangi bantuan profesional, padahal pengobatan yang tepat dapat memastikan seseorang sembuh dari depresi.
Ada pula stigma dari masyarakat bahwa obat-obatan dari psikiater membuat pasien kecanduan jelas sangat keliru. Obat-obatan dibutuhkan jika depresi sangat mengganggu proses pikir sehingga konseling sangat sulit dilakukan. Depresi endogen, sama seperti kondisi medis lain, membutuhkan obat-obatan.
Menurut dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ kita memerlukan pertolongan psikiater maupun psikolog ketika kondisi depresi sudah sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Seperti bekerja, bermain dan juga adanya ketidakmampuan sosial terutama apabila disertai pikiran bunuh diri, berarti kita sedang membutuhkan bantuan profesional. Baik dari psikiater maupun psikolog.
Jangan menunda menemui psikolog maupun psikiater, jika kondisinya sudah seperti itu, juga jangan menunda pengobatan dengan obat-obatan, karena semakin lama ditunda, akan semakin panjang penderitaan yang dirasakan.
Jangan bertahan lebih lama lagi dan jangan ragu untuk meminta pertolongan. Karena pada hakikatnya, manusia akan selalu membutuhkan pertolongan orang lain, apalagi dalam kondisi depresi. Jangan terlalu percaya diri mampu mengatasi kondisi perasaan sendiri, apalagi ketika depresi sudah mengganggu berbagai aspek diri.
Mencari Pertolongan Ketika Depresi
Mencari pertolongan berarti kita akan menangani depresi dengan cara yang lebih baik dan melawan stigma atau pikiran keliru yang selama ini beredar di masyarakat. Dengan melawan stigma, kita bisa kembali ke diri kita sendiri dan merasakan hidup yang bermakna.
Jika depresi sudah mengisi hidup dan kita merasa tidak sanggup lagi untuk bertindak, ada beberapa tips singkat :
- Ambil langkah untuk mendapatkan pertolongan profesional, yakni psikolog dan psikiater. Jangan enggan untuk meminum obat-obatan apabila para profesional menyatakan bahwa kamu memang sedang membutuhkannya.
- Pelajari tentang depresi dan ajak pendamping maupun orang di sekitar kamu untuk ikut mempelajari depresi dengan benar. Selama fase pemulihan, setelah kamu mendapatkan pertolongan profesional, dukungan dari keluarga dan teman-teman yang mengetahui depresi dengan benar dapat menjadi peran kunci dalam perbaikan kondisi depresimu.
- Kembangkan sikap mengasihani diri sendiri. Alih-alih mengkritik dan menghakimi diri, peluk dan terimalah dirimu.
- Kembangkan strategi perilaku dan pola pikir dalam mengatasi depresi.
Begitulah setidaknya yang perlu dilakukan oleh teman-teman atau dirimu sendiri yang tengah mengalami depresi. Semoga artikel ini bermanfaat yaa! Jangan ragu untuk melakukan konseling bersama tim Meaningful untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
